Rabu, 02-07-2025
  • Ahlan Wa Sahlan Di Website Resmi MI Muhammadiyah 13 Duyungan Kec. Sukosewu Kab. Bojonegoro

Hari Kedua MATSAMA MI Muhammadiyah 13 Duyungan, Dua Ustadz Sampaikan Hal Ini

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Sukosewu – Alunan derap langkah kaki terdengar dari arah gedung dua lantai MI Muhammadiyah 13 Duyungan. Para siswa-siswi nampak berjalan dengan rapi menuju ruang Aula MIMUHLAS sembari berbincang dan bercanda tawa dengan temannya. Terlihat pula tangan mereka menggenggam erat mukena serta buku juz amma untuk persiapan sholat dhuha lalu dilanjut dengan murajaah hafalan surat-surat pendek bersama-sama. Kegiatan seperti ini sudah menjadi rutinitas harian bagi siswa-siswi MI Muhammadiyah 13 Duyungan sebelum memulai segala macam aktifitas di madarasah.

Hari ini, Rabu, (17/07/2024) merupakan hari kedua dalam lanjutan kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA). Seusai melaksanakan sholat dhuha dan murajaah bersama, para siswa disuguhkan materi dengan tema-tema yang begitu penting serta relevan bagi masa depan mereka. Terdapat dua materi inti di hari kedua ini, “Madrasah Anti Kekerasan Seksual, Merokok, dan Narkoba” serta ” Madrasah Anti Bullying dan Intoleran” yang semuanya dikemas secara ringan dan menggembirakan.

Ust. Abd. Wahid menjadi pembicara pada materi sesi pertama dengan tema “Madrasah Anti Kekerasan Seksual, Merokok, dan Narkoba”. Diawali dengan mengucap bismillah dan salam, acara sesi pertama dimulai dengan penuh semangat. Dengan gaya penyampaiannya yang hangat dan penuh perhatian, Ust. Abd. Wahid mengajak para siswa untuk memahami betapa pentingnya menjaga diri dari ancaman-ancaman tersebut. Anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian, namun terkadang juga tertawa riang saat Ust. Abd. Wahid menyelipkan candaan disela-sela materi untuk mengusir kebosanan.

Tak terasa satu jam berlalu, waktunya para siswa untuk mengisi energi dengan waktu istirahat, sebelum dilanjutkan materi sesi kedua. Anak-anak pun bergegas turun ke bawah menapaki anak tangga dengan hati-hati. Waktu istirahat mereka manfaatkan dengan baik, ada yang membeli jajan hingga ada juga yang bermain sepakbola mini di halaman madrasah. Mereka sangat menikmati waktu istirahat yang berlangsung selama tiga puluh menit itu.

Dari pintu kantor madrasah muncul sesosok lelaki muda yang menghimbau anak-anak untuk segera naik memasuki ruang aula. Beliau adalah Ust. Cholis, seorang guru muda yang kaya ilmu agama. Di sesi kedua, Ust. Cholis tampil sebagai pemateri “Madrasah Anti Bullying dan Intoleran”. Sambil menggendong tas ransel di punggungnya Ust. Kholis berlalu menuju aula madrasah.

Aula yang sebelumnya sepi, kini penuh riuh semangat anak-anak yang tidak sabar mendapat wejangan dari Ust. Kholis di sesi materi kedua. Laptop mulai dinyalakan, serta cahaya proyektor mulai menyoroti dinding aula, tanda acara akan segera dimulai. Suara lantang terdengar menggelegar dari aula, saat Ust. Cholis mulai menyampaikan materi. Anak-anak memasang wajah serius, mendengarkan dengan seksama setiap kata yang diucapkan oleh Ust. Cholis.

Dalam sesi kedua ini, Ust. Cholis mengutip sebuah hadist dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A: “Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling tanajusi (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi (mendiamkan), dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara”. Hadist tersebut mengajarkan pentingnya persaudaraan dan saling menghormati, yang menjadi pondasi kuat dalam menolak segala bentuk bullying dan intoleransi.

Sesi kedua pun berakhir, sebelum meninggalkan aula, salah satu siswa, Salwa, berbagi pendapatnya tentang kegiatan hari ini. “Saya senang sekali dengan MATSAMA hari ini” Ujar Salwa dengan tersenyum lebar. ” Banyak hal baru yang saya pelajari, dari Ust. Abd. Wahid maupun Ust. Cholis, semuanya bagus. Terima kasih, Ustadz-ustadz, untuk ilmunya,” Imbuhnya.

Hari kedua MATSAMA MI Muhammadiyah 13 Duyungan berjalan dengan penuh keceriaan dan pembelajaran. Semoga nilai-nilai diajarkan hari ini tertanam kuat dalam setia hati, pikiran, dan akhlak setiap siswa, menjadikan mereka generasi cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia.(hf)

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan